1)
Pos curah hujan otomatis, terdiri
atas alat curah hujan otomatis dan alat curah hujan manual.
2)
Pos curah hujan manual, hanya
terdiri atas alat penakar curah hujan manual saja.
Terdapat
dua jenis alat penakar curah hujan, yaitu:
1) Alat
penakar curah hujan manual, merupakan alat untuk mengukur ketebalan curah hujan
dengan cara manual. Penakar hujan jenis ini tidak dapat mencatat
sendiri/otomatis, akan tetapi penjaga pos setiap pagi hari yaitu pada jam 7.00
pagi harus menakar air hujan yang tertampung pada alat penakar hujan dengan
menggunakan gelas penakar hujan.
Contoh Hasil pengolahan Data hujan harian yang berasal dari alat penakar hujan biasa :
2) Alat
penakar curah hujan otomatis, merupakan alat untuk mengukur ketebalan curah
hujan secara otomatis dalam satuan mm.
Penakar
hujan jenis ini dapat mencatat sendiri pada grafik yang telah disiapkan, alat
ini akan menunjukkan besarnya hujan yang turun. Banyaknya hujan dapat dihitung
dengan melihat grafik yang dipasang pada alat tersebut. Berdasarkan cara operasionalnya terdapat dua
jenis alat penakar hujan otomatis, yaitu jenis Syphon dan Tipping Bucket.
Berdasarkan
jenis data yang diperoleh maka alat penakar hujan otomatis dibedakan atas:
1) Alat
curah hujan otomatis - mekanik (ARR)
Alat merekam tinggi hujan yang
terjadi pada kertas grafik, dan perlu diganti oleh penjaga pos setiap
minggu/hari tergantung dari tipe alat yang dipasang.
2) Alat
curah hujan otomatis - logger (ARL)
Alat merekam tinggi hujan yang
terjadi dalam bentuk digital dan disimpan pada memori di alat.
3) Alat
curah hujan otomatis – telemetri
Alat merekam tinggi hujan yang
terjadi dalam bentuk digital dan data langsung terkirim ke server di instansi
pengelola.
Contoh Hasil pengolahan Data hujan Otomatis :
Tidak ada komentar :
Posting Komentar