Hujan
rencana dihitung untuk apa?
Kasus : ANALISA BANJIR
Pada suatu DAS/Daerah Aliran Sungai terdapat pos hidrologi (pos hujan, pos duga
air dan pos klimatologi). Apabila pada pos duga air tersebut dilakukan
pengamatan dan pengukuran rutin, maka kita bisa mengolahnya menjadi data debit
harian. tetapi, apabila data debit tidak dapat kita peroleh atau data kurang,
bisa kita bangkitkan dengan menggunakan data hujan dan data klimatologi
menggunakan rumus empiris (metoda rainfall-runoff), dimana hasil dari
pendekatan ini akan didapat debit sintetis yang harus kita kalibrasi dengan
melakukan debit pengukuran untuk mendekati debit aktualnya = Banjir Rencana
Data Hujan apa yang kita pakai? jumlah data bulanan/jumlah data harian/maksimum tahunan/maksimum harian??
1. apabila data hujan yang kita peroleh adalah berasal dari pos otomatik yaitu data menitan-jam2an (hujan durasi pendek) maka kita bisa menghitung debit puncak banjirnya menggunakan debit rasional
2. apabila data hujan yang kita peroleh adalah berasal dari pos manual yaitu data hujan harian (data hujan harian maksimum), maka kita bisa menghitung hujan rencana hariannya kemudian menggunakan model rainfall-runoff sehingga menghasilkan debit banjir rencana
Apa itu HHMT/Hujan Harian Maksimum Tahunan?
Dari data hujan
harian tahun 2011 diatas, yang kita ambil adalah maksimumnya, yaitu 200 mm,
selanjutnya data tersebut kita buat resume maksimumnya nya untuk setiap tahun
data.
Maka nilai HHMT adalah yang terlihat pada kolom paling kanan pada
tabel diatas, itulah data yang kita gunakan untuk perhitungan analisa frekuensi
yang selanjutnya akan dihitung hujan rencananya sehingga menghasilnya debit banjir rencana.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar